Mbludak, Pencari Kartu Kuning Di Disnaker


KABARPEMALANG.COM – Dalam sehari setidaknya ada 200-an pencari Kartu Kuning (AK-1) yang harus dilayani oleh petugas Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pemalang.

Menurut informasi, kedatangan para calon tenaga kerja tersebut telah berlangsung sejak tanggal 3 Mei lalu.

“Sudah sejak tanggal tiga atau awal bulan lalu,” jelas Akhmad, salah seorang petugas di ruang pelayanan, kepada kabarpemalang.com Senin (22/5).

Menurut dia, para pencari kerja yang mengurus AK-1 atau Kartu Kuning rata-rata mereka yang baru menamatkan sekolah di tingkat SLTA, baik SMA maupun SMK. Dengan berbekal Kartu Kuning yang dimiliki para pencari kerja akan mengisi peluang kerja yang diminati baik di daerah sendiri maupun diluar daerah.

Menurut dia, banyaknya pencari AK-1 setiap harinya membuat para petugas lebih sibuk dari hari biasa ketika jumlah yang harus dilayani relatif sedikit. Namun mengingat memberikan pelayanan terbaik merupakan suatu keharusan bagi mereka, para petugas tetap terlihat cekatan dan enerjik. Pelayanan yang diberikan pun hanya membutuhkan waktu relatif singkat.

Dikatakan, dalam ruang pelayanan terdapat 6 orang petugas yang terdiri dari 2 orang pengantar kerja (petugas fungsional) dan 4 orang petugas selaku operator.

Ketika ditemui terpisah, Kasi Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja, Najih Nurfauzi, SE mengiyakan hal tersebut. Sejak awal bulan para pencari Kartu Kuning berdatangan dan petugas memberikan pelayanan semestinya.

“Kami berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat karena memang tugas kami untuk melayani,” katanya.

Kepala Disnaker Pemalang, Drs Mu’minun, MM, yang ditemui juga membenarkan banyaknya pencari AK-1 di kantornya. Bahkan pernah dalam sehari jumlahnya mencapai 250-an orang.

“Ya, setiap hari sekitar duaratus orang, bahkan pernah duaratus limapuluh orang,” katanya menjelaskan.

Mu’minun lebih jauh menyampaikan, semakin banyaknya perusahaan yang ada di Pemalang merupakan suatu point yang positif berkaitan dengan peluang kerja. Sebagai contoh keberadaan beberapa perusahaan garmen yang beroperasi. Perusahaan tersebut sudah barang tentu akan memanfaatkan tenaga kerja asal Pemalang.

“Karena berada di Pemalang, secara otomastis akan lebih efektif menggunakan tenaga kerja setempat, selain memang sudah ada MoU antara Pemkab dengan pihak perusahaan,” jelasnya.

Selama ini tenaga kerja terampil yang terserap didominasi pekerja garmen. Pihak Disnaker sendiri sudah sejak lama menyelenggarakan pelatihan bagi calon tenaga kerja di Balai Latihan Kerja (BLK). Tujuannya sudah pasti, memberikan pembekalan ketrampilan bagi calon tenaga kerja agar bisa bersaing di dunia kerja yang semakin ketat, lengkapnya.

Ada empat bidang pembelajaran praktis yang diberikan di BLK, yakni Menjahit, Otomotif, Las dan Boga. Paket pelatihan dilaksanakan setiap tahun secara terjadual. Disnaker menyediakan sarana dan fasilitas pelatihan selain penyelenggaraan gratis.

“Selain dilaksanakan di BLK, pelatihan juga dilaksanakan di desa atas usulan pihak pemerintahan desa,” pungkas Mu’minun. (Ruslan Nolowijoyo).

0 comments

Post a Comment