KABARPMALANG – Seratus limapuluhan lukisan kaya peserta didik SDN 01 Kebondalem dipamerkan di aula sekolahnya. Pameran yang mendapat respon antusias para orang tua murid itu dibuka oleh Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemalang, Tandiono, SH mewakili Kepala Dinas yang berhalangan hadir, Sabtu (02/12).
Pembukaan pameran ditandai dengan pemotongan untaian bunga dipintu masuk ruang pameran. Diiringi terpukan tangan riuh orang tua murid dan undangan yang hadir, usai memotong untaian bunga Tandiono diikuti Cipto Wibowo selaku Kepala Sekolah penyelenggara pameran, Pengawas Pendidikan UPPK Pemalang Supriyono, MPd, Kasi Kesenian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan W Dwi Anggono, SPd,dan puluhan orang tua murid memasuki aula tempat pameran digelar.
Suasana di aula tentu dapat dibayangkan. Puluhan orang tua dan siswa-siswi anaknya saling mendahului antrean masuk untuk menjangkau lokasi dimana lukisan sang anak dipajang. Dan apa yang terjadi pun mengharukan, baik anak maupun ayah atau ibu silih berganti berselfie dengan kamera androidnya. Pemandangan ini nyaris terjadi dengan ‘foto model’ dadakan baik siswa si pelukis maupun ortunya. Namun bisa dimaklumi orang tua manapun akan merasa bangga ketika menyaksikan karya seni putera puterinya mendapat kesempatan ikut dalam sebuah pameran.
Menurut Kepala SDN 01 Kebondalem, Cipto Wibowo, SPd, kegiatan pembelajaran seni lukis merupakan salah satu dari ekstrakurikuler yang ada di sekolahnya. Dari kegiatan yang diikuti dapat dilihat banyaknya siswa siswi yang ternyata memiliki bakat dalam bidang seni lukis.
Senada disampaikan Kabid Kebudayaan Tandiono, SH dalam sambutannya. Bahwa pameran yang diselenggarakan tidak lepas dari keberhasilan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2017 yang dicanangkan oleh kementrian.
Untuk Kabupaten Pemalang, lanjut dia, ada dua sekolah yang mendapatkan kesempatan program GSMS ini. Yakni SDN 01 Kebondalem untuk jenjang SD dan SLBN 1 Pemalang untuk jenjang SLTA. Tujuan selain mengetahui tentang bakat minat siswa pembelajaran seni lukis diharapkan turut andil dalam pembentukan karakter peserta didik.
Program GSMS yang dilaksanakan selama empat bulan terakhir melibatkan seorang seniman lukis (perupa) asal Pemalang yang berpengalaman bertahun-tahun bermukim dan berkarya di Bali, Rosyid. Ditangannya pula siswa-siswi yang berminat belajar melukis mendapat pembelajaran dan bimbingan sehingga dalam tempo relatif singkat sekitar 27 kali pertemuan telah mampu menghasilkan karya lukisan yang mengagumkan.(Ruslan Nolowijoyo)
Pembukaan pameran ditandai dengan pemotongan untaian bunga dipintu masuk ruang pameran. Diiringi terpukan tangan riuh orang tua murid dan undangan yang hadir, usai memotong untaian bunga Tandiono diikuti Cipto Wibowo selaku Kepala Sekolah penyelenggara pameran, Pengawas Pendidikan UPPK Pemalang Supriyono, MPd, Kasi Kesenian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan W Dwi Anggono, SPd,dan puluhan orang tua murid memasuki aula tempat pameran digelar.
Suasana di aula tentu dapat dibayangkan. Puluhan orang tua dan siswa-siswi anaknya saling mendahului antrean masuk untuk menjangkau lokasi dimana lukisan sang anak dipajang. Dan apa yang terjadi pun mengharukan, baik anak maupun ayah atau ibu silih berganti berselfie dengan kamera androidnya. Pemandangan ini nyaris terjadi dengan ‘foto model’ dadakan baik siswa si pelukis maupun ortunya. Namun bisa dimaklumi orang tua manapun akan merasa bangga ketika menyaksikan karya seni putera puterinya mendapat kesempatan ikut dalam sebuah pameran.
Menurut Kepala SDN 01 Kebondalem, Cipto Wibowo, SPd, kegiatan pembelajaran seni lukis merupakan salah satu dari ekstrakurikuler yang ada di sekolahnya. Dari kegiatan yang diikuti dapat dilihat banyaknya siswa siswi yang ternyata memiliki bakat dalam bidang seni lukis.
Senada disampaikan Kabid Kebudayaan Tandiono, SH dalam sambutannya. Bahwa pameran yang diselenggarakan tidak lepas dari keberhasilan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2017 yang dicanangkan oleh kementrian.
Untuk Kabupaten Pemalang, lanjut dia, ada dua sekolah yang mendapatkan kesempatan program GSMS ini. Yakni SDN 01 Kebondalem untuk jenjang SD dan SLBN 1 Pemalang untuk jenjang SLTA. Tujuan selain mengetahui tentang bakat minat siswa pembelajaran seni lukis diharapkan turut andil dalam pembentukan karakter peserta didik.
Program GSMS yang dilaksanakan selama empat bulan terakhir melibatkan seorang seniman lukis (perupa) asal Pemalang yang berpengalaman bertahun-tahun bermukim dan berkarya di Bali, Rosyid. Ditangannya pula siswa-siswi yang berminat belajar melukis mendapat pembelajaran dan bimbingan sehingga dalam tempo relatif singkat sekitar 27 kali pertemuan telah mampu menghasilkan karya lukisan yang mengagumkan.(Ruslan Nolowijoyo)
0 comments
Post a Comment