Film yang ingin memberitahukan kepada penontonnya bagaimana kehidupan guru ngaji dengan berbagai permasalahan yang dihadapi. Rilis di bioskop tanggal 22 Maret 2018, berikut review filmnya yang kami tonton bulan April di bioskop.
Membawa sejumlah nama tenar, seperti Donny Damara, Dewi Irawan, Tarzan, Ence Bagus, Verdi Solaiman, Dodit Mulyanto dan lainnya, film ini bisa dikatakan 'seharusnya' dapat bertahan lebih lama di bioskop Semarang.
Namun nyatanya tidak. Film yang disutradarai Erwin ini sudah kedepak setelah 2 hari penayangan dari bioskop XXI Transmart.
Memiliki banyak profesi
Mukri, tokoh utama yang diperankan Donny Damara ini memiliki pekerjaan sampingan sebagai Badut di pasar malam. Ia hidup bersama anak dan istrinya yang diperankan Dewi Irawan.
Kehidupan guru ngaji yang ditampilkan di sini adalah keluarga miskin. Dikejar hutang oleh keluarga sendiri dan dibayar seikhlasnya saat pak Mukri mengajar muridnya mengaji, contohnya beras.
Persoalan terus dihadirkan dalam film yang berdurasi 103 menit ini. Bahkan profesi Badut yang dianggap halal pun menjadi masalah tersendiri bagi pak Mukri yang tidak ingin mencoreng dirinya sebagai guru ngaji dan keluarganya.
Saat keyakinan digoyahkan, ada banyak pintu dibuka untuk pak Mukri agar terus menjalani semua aktivitasnya. Baik sebagai guru ngaji maupun profesi sebagai Badut.
Tawa yang menghibur
Film produksi Chanex Ridhall Pictures tidak melulu serius dan penuh drama. Ada sisi tawa yang sangat menghibur dengan balutan kisah cinta.
Ada Dodit Mulyanto sebenarnya yang mewakili sisi komedi. Meski berhasil menghadirkan tawa penonton disebelah kami, peran Dodit di film ini bisa dikatakan tokoh jahat yang selalu menghancurkan tekad Ence Bagus dalam urusan wanita.
Perjuangan Ence yang ingin membeli motor agar dapat menggaet teman wanita yang bekerja bareng mereka selalu kandas.
Sisi lain kehidupan guru ngaji tak melulu diberikan. Beberapa cerita tentang keberagaman diselipkan untuk menambah kaya sebuah film. Termasuk sisi politik, meski diperlakukan sederhana, tetap saja menyentil apa yang sudah biasa terjadi.
Penonton yang bersedih
Ketika pak Mukri akhirnya ketahuan profesinya sebagai Badut, ada gejolak kemarahan tersendiri dari lingkungan. Bahkan sang anak terkena akibatnya. Guru ngaji yang dianggap tokoh berpengaruh, tidak pantas bekerja sebagai Badut.
Kehadiran Tarzan yang memerankan kepala Desa mampu memberikan senyuman kecil kepada kami, yang kadang baik dan kadang juga sebaliknya.
Perjuangan pak Mukri berhasil membuat penonton di dalam bioskop bersedih. Seolah mereka berada di dalam cerita yang merasakan betul hidup menjadi seorang guru ngaji.
Hubungan Ayah dan anak
Bila hubungan kisah asmara yang diselingi perselisihan diberi banyak porsi, sisi hubungan keluarga, terutama Ayah dan anak tetap ditampilkan.
Satu catatan kami tentang suasana yang begitu cepat berubah, semisal senang tiba-tiba sedih. Ini cukup menganggu sebenarnya.
Bagian akhir yang kami sukai
Sebelum menuntaskan cerita filmnya, pak Mukri mendapatkan kejutan dari apa yang dilakukan sang anak. Syukurlah bahwa sang anak berhasil dididik, yang membuatnya terpilih mewakili Sekolahnya setelah disebut mencuri perhatian para guru dengan suara mengajinya.
Impian sederhana pak Mukri bersama keluarga yang menganggap pergi Haji adalah hal mustahil, maka pergi ke Masjid Istiqlal merupakan sebuah anugerah.
Film Guru Ngaji bertahan 2 hari di bioskop Semarang
Mengejutkan memang bila kami pikir setelah menyaksikan film Guru Ngaji ini selesai. Dari sisi cerita dan pesan yang ingin disampaikan sebenarnya sangat menarik.
Seperti biasa kami selalu katakan, bioskop Semarang memang penuh tantangan. Mengingat generasi milenial dan Z begitu besar menguasai.
...
Pak Mukri yang sebenarnya sudah berjuang dengan keras menutupi profesi Badutnya akhirnya ketahuan juga pada sebuah momen dimana anaknya mendapatkan masalah.
Film ini selesai dengan memberikan banyak pesan tentang guru-guru ngaji yang diambil gambarnya memiliki profesi lain. Cukup banyak juga guru ngaji yang ditampilkan untuk menyemangati mereka lewati film ini.
Artikel terkait :
- Review Film Dilan 1990
- Review Film Ayat-ayat Cinta 2
- Review Film Chrisye
- Review Film Pengabdi Setan
- Lainnya
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
0 comments
Post a Comment