Istilah yang begitu familiar beberapa tahun terakhir ini. Kecerdasan Buatan Atau Artificial Intelligence (AI) mau tidak mau akan kita temukan dimana-mana, baik dalam paparan informasi maupun teknologi yang kita gunakan. Perdana tentang AI yang coba kami bawa di awal Agustus.
Postingan Majalah Ganesha pada bulan September 2017 di medium menjelaskan tentang Artificial Intelligence (AI). AI adalah kecerdasan buatan yang dikembangkan semenjak adanya keberadaan komputer di dunia. AI pada secara garis besar merupakan kemampuan suatu benda buatan untuk berpikir logis dan mengomputasikan suatu perintah.
Itu artinya kita akan mengucapkan selamat datang pada kemampuan robot yang bisa dikatakan akan menggantikan pekerjaan manusia. Satu sisi memiliki kebaikan dan satu sisi memberikan ketakukan karena banyak orang saat ini mempekerjakan robot.
“Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas.” A. Simon (1987).
Jutaan artikel sudah masuk dalam laman Google
Kami tak bermaksud menjadikan halaman ini sebagai referensi pembaca, mengingat mesin pencari Google sudah banyak menyediakan artikel tentang kecerdasan buatan yang mudah ditemukan.
Kami lewat postingan ini hanya ingin memulai dan sekedar menyapa, bahwa ke depan kami akan mengupdate tentang konten kecerdasan buatan ini.
Banyak konten yang kami pikirkan sangat menarik untuk dibawa. Seperti saat kami menghadiri launching Asus kemarin di bulan April, dimana seri Zenfone 5 sudah dimasukkan teknologi AI dalam kemampuan kamera mereka.
Terbaru, kami menemukan majalah Mix yang berhubungan dengan pemasaran yang memasukkan Artificial Intelligence dalam dunia marketing.
Paling baru, perusahaan Huawei yang dibuzz teman-teman media sosial juga memasukkan teknologi AI ini dalam Smartphone terbaru mereka yang baru dirilis Agustus ini.
Tanpa sadar kita sudah memakainya
Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita sudah memakai teknologi ini. Hanya saja kita kadang menghiraukannya. Seperti mengambil gambar dengan Smartphone, kita sudah memilih menggunakan teknologinya seperti menyesuaikan objek gambar, orang tersenyum, foto binatang dan sebagainya.
Buat kamu yang suka nongkrong di Starbucks, tanpa sadar kita juga sudah melihat teknologi mereka yang digunakan. Tahun lalu, mengambil artikel dari majalah Mix yang terbit bulan Juni-Juli 2018, Starbucks memperkenalkan Chatbot di aplikasi My Barista-nya.
Aplikasi tersebut berupaya menyederhanakan proses pemesanan bagi penggunanya dalam mengurangi waktu tunggu di tokonya. Kedepannya, chatbot ini mempermudah konsumen memesan kembali. Dan masih banyak lagi teknologi kecerdasan buatan ini sudah ada disekitar kita.
Apa pendapatmu tentang kecerdasan buatan?
Akhirnya kami mendapatkan beberapa jawaban yang kami tanyakan lewat Instagram stories. Memang jawabannya tidak memuaskan, meski begitu kami dapat memahami bahwa teknologi ini masih begitu awam bagi sebagian pengguna yang mengikuti akun kami.
..
Dari sekarang ini, kami akan memulai. Kita memang harus menjadi pemimpin atau pengikut, tapi kita juga harus menjadi pemain. Ya, pemain seperti kami yang mencoba mengambil sudut dari sisi informasi. Bagaimana denganmu?
*Ditunggu artikel selanjutnya.
Artikel terkait :
- Seperti Apa Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) Pada Huawei ?
- Mengawinkan Zenfone Max Pro M1 dengan Kartu 4G Smartfren
- Menunggu Persiapan Jaringan 5G Smartfren, Seperti Apa Teknologinya
- Video Super Slow Motion, Jadi Tren Tahun 2018 ?
- Lainnya
Informasi Kerjasama
Hubungi lewat email dotsemarang@gmail.com
Atau klik DI SINI untuk detail lebih lengkap
0 comments
Post a Comment