Mahasiswa Undip Ajarkan Ibu PKK Mengolah Limbah Kulit Nanas

Kabar Pemalang - Mahasiswa Universitas Diponegoro asli Pemalang berhasil mendapatkan pembiayaan dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi untuk melaksanakan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Pemalang, lebih tepatnya di Desa Belik.


Ketua tim Astrid Noviana, menjelaskan bahwa program ini tujuan utamanya adalah memanfaatkan limbah kulit nanas menjadi sampo dengan menggerakkan ibu-ibu PKK Desa Belik, Kecamatan Belik, Pemalang.
“Kami melakukan latihan pembuatan sampo PPAP atau kepanjangan Pineappel Peel Asli Pemalang. Sampo PPAP adalah hasil karya saya beserta mahasiswa lainnya yakni Ayu Munti Nilamsari, Rina Yuniarti, Kisnun Baani, dan Muhammad Rizqi,” tuturnya.

Ia menjelaskan, sampo PPAP merupakan hasil olahan dari limbah kulit nanas yang telah dimodifikasi dengan penambahan bahan kimia yang tentunya aman digunakan. Ia beserta timnya juga menjamin produk sampo PPAP aman dan dapat digunakan untuk masyarakat umum. Hal itu pasalnya karena salah satu anggota tim berasal dari Jurusan Teknik Kimia Undip dan sampo PPAP telah teruji di laboratorium kimia.

“Pelatihan pembuatan sampo PPAP ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK Desa Belik dan untuk meningkatkan nilai guna dari limbah kulit nanas yang merupakan hasil tani utama di Desa Belik,” bebernya. Pelatihan berlangsung sebanyak 12 kali sejak bulan Maret 2017, dimana 3 kali pelatihan oleh mahasiswa dan 9 kali latihan mandiri.

Keterampilan yang diberikan dalam pelatihan ini antara lain pembuatan sampo PPAP, penjelasan bahan-bahan alami serta modifikasinya yang aman digunakan, dan strategi pemasarannya.
“Pelatihan juga meliputi pendampingan untuk medapatkan sertifikat BPOM yang menjamin sampo itu aman untuk digunakan,” imbuh Ayu Munti Nilamsari.


Salah satu ibu PKK, Ibu Yunita yang mengikuti kegiatan pelatihan menjelaskan sampo PPAP sudah digunakan dan terasa sejuk di kepala. Warga sekitar pun mulai ikut menggunakan sampo tersebut. Dan bercita-cita memproduksi sampo PPAP secara massal.


“Pelatihan pembuatan sampo PPAP ini menambah keterampilan, kini saya tidak perlu lagi membeli sampo di warung karena bisa membuat sampo sendiri,” jelas ibu Yunita.
Ibu Yunita berharap sampo PPAP segera mendapatkan setifikat BPOM dan dapat diproduksi secara massal untuk kemudian dipasarkan, sehingga dapat menambah nilai guna limbah kulit nanas dan meningkatkan pendapatkan masyarakat Desa Belik, Pemalang.

Oleh: Ayu Munti Nilamsari 

0 comments

Post a Comment