KABARPEMALANG.COM – Jajaran pendidikan diimbau untuk menghidupkan kembali program Jam Belajar Masyarakat (Jambemas) yang pernah diberlakukan beberapa tahun lalu di Kabupaten Pemalang.
Pemberlakuan program Jambemas waktu itu berhasil mendongkrak mutu pendidikan di Kabupaten Pemalang yang sebelumnya terpuruk di peringkat 32 menjadi 18 di tingkat Jateng.
Ajakan pemberlakuan Jambemas dilontarkan tokoh pendidikan Drs HM Bambang Sukojo, MM, yang hadir pada malam Wungon Hardiknas di halaman dalam kompleks Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Jalan Merbabu No 2, Pemalang, Senin malam 1 Mei lalu.
Ajakan untuk meningkatkan mutu pendidikan itu mendapat respon Kepala Dindikbud Ir H M Arifin, MSi, yang dalam sambutannya mengakui dirinya bukan berlatar belakang bidang pendidikan sehingga perlu memperkuat jalinan kerja sama dengan jajaran. Kepala Dindikbud didampingi Sekretaris Dinas Aditya Dwikadana, S.Sos beserta jajaran yang hadir malam itu. Yakni para Kepala Bidang (Kabid), Kepala Seksi (Kasi) para pengawas dan staf. Dewan Pendidikan juga hadir dalam acara itu.
Acara Wungon Hardiknas kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena tokoh pendidikan sengaja diundang. Diantaranya HM Bambang Sukojo, yang tidak lain mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemalang yang sosoknya familiar dan cukup dikenal masyarakat.
Kehadiran Pak BK, panggilan akrab Bambang Sukojo, dengan gayanya yang akrab familiar itu cukup mengagetkan para staf yang ikut hadir. Pasalnya mengundang mantan pimpinan yang telah pensiun baru kali pertama dilakukan dan yang hadir adalah tokoh yang relatif fenomenal di dunia pendidikan Kabupaten Pemalang.
Tak pelak sosok pria asal Banjarnegara itu menjadi focus of interest diantara ratusan hadirin. Bahkan ketika dirinya memberikan sambutan tidak sedikit hadirin yang terharu bahkan menitikkan air matanya. Pasalnya, Pak BK menceritakan kembali pengalaman suka duka serta pahit getirnya mengelola dunia pendidikan. Dirinya mengaku tidak mampu berbuat apa tanpa peran serta seluruh jajaran.
“Saya tidak merasa bekerja sendiri, tanpa bantuan teman-teman saya tidak bisa apa-apa,” tuturnya dengan nada merendah.
Bambang Sukojo juga mengisahkan keprihatinan yang teramat mendalam ketika jajaran pendidikan dilanda prahara sepuluh tahun silam. Yakni meledaknya kasus proyek pengadaan buku.
“Karena saya sebagai pimpinan, sayalah yang harus mempertanggung jawabkan di muka hukum. Semua itu perih terasa tapi harus saya hadapi dengan tabah demi kemajuan pendidikan kita. . . . . !” ucapnya dengan terbata-bata memicu keharuan seluruh hadirin.
Dia juga mengatakan bahwa kesuksesan dunia pendidikan merupakan kesuksesan bersama semua pihak. Dan mengelola pendidikan itu tidaklah ringan.
Dewan Pendidikan yang diwakili Drs Muhamadi, dalam sambutannya menyampaikan ihwal peran lembaganya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Yakni sebagai mitra kerja jajaran pendidikan yang memberikan suport, dorongan kepada stake holder. Selain itu tugas Dewan Pendidikan sebagai mitra juga memberikan kritik serta saran atau masukan.
Sementara itu Drs Saefulah dalam tausiahnya mengajak hadirin untuk bersyukur kepada Allah agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Hidup adalah sementara, untuk itu perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk membantu orang lain dengan niat ibadah kepada Allah.(Ruslan Nolowijoyo).
0 comments
Post a Comment