KABARPEMALANG – Acara edukatif yang dilaksanakan pada pekan kedua bulan Agustus lalu merupakan kegiatan yang menggores kesan bagi siswa yang menjadi peserta. Betapa tidak, setelah setiap hari harus berhadapan dengan buku pelajaran dan berkeseharian ditengah ratusan teman di sekolah, tanpa diduga berkesempatan menikmati suasana alami yang jauh berbeda.
Berkunjung ke ‘Kampung Inggris’ yang berada di daerah pegunungan di wilayah Kecamatan Pulosari, sungguh merupakan sesuatu yang tiada duanya. Rasa penat dan jenuh itupun sirna. Udara pegunungan yang sejuk nyaman, keramahan warga desa sekitar obyek kunjungan, adalah sebuah potret realitas yang jarang ditemukan di tengah kedibukan kota.
Sebelas siswa menjadi peserta ‘kloter pertama’ yang berangkat dan menginap disana (16 -17 Agustus). Mereka dibimbing dua guru Bahasa Inggris Pak Iwan Setiawan dan Bu Nani Widiastuti. Mereka betah berada di dua rumah tempat menginap. Kampung Inggris itu sendiri berada di Dukuh Gereja Desa/Kecamatan Pulosari. Baru sekitar dua bulan dibuka untuk home stay.
Seperti dikatakan Pak Iwan, kepada kabarpemalang.idJumat (22/9), sebenarnya jumlah peserta yang diajak kesana bisa lebih banyak. Tetapi karena keterbatasan sarana dan fasilitas di lokasi akhirnya untuk tahap pertama diikuti sebelas siswa. Kelak akan diatur secara terjadual kunjungan kesana.
Kedatangan ke Kampung Inggris, menurut Pak Iwan, bukan tanpa tujuan. Peserta disana tidak hanya sekedar datang bermain dan kembali ke pondok penginapan atau pulang. Akan tetapi harus mengikuti berbagai kegiatan yang bersifat edukatif serta rekreatif yang dikomandoi mentor. Untuk kegiatan yang diikuti siswa SMPN 7 Pemalang, dibimbing mentor dari Kampung Inggris di Pare, Jawa Timur.
“Jadi siswa disana mengikuti agenda kegiatan edukatif sekaligus rekreatif yang cukup padat,” jelasnya.
Diantaranya yang pasti adalah belajar dan memperkenalkan Bahasa Inggris, belajar dari dekat tentang dunia kepariwisataan. Kemudian ada satu kegiatan yang tak kalah menarik yaitui permainan.
Sepintas berbagai kegiatan yang diikuti siswa tidaklah istimewa. Namun apabila dicermati akan dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan berada di Kampung Inggris yang dikunjungi para peserta secara tidak langsung akan belajar untuk mandiri. Mempraktekkan kemampuan berbahasa Inggris sudah pasti menjadi agenda penting. Namun mengenal agrowisata di kawasan kebun teh merupakan sebuah proses pembelajaran yang tidak kalah pentingnya.
Kegiatan berkunjung ke Kampung Inggris menurut Pak Iwan, memang menarik sekaligus mengesankan. Memiliki nilai edukatif yang konkret tang bermanfaat bagi peserta didik. (Ruslan Nolowijoyo).
0 comments
Post a Comment